“Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”
22 Oktober adalah sebuah momen, sebuah waktu, sebuah sejarah yang akan selalu diingat dan diperingati oleh negara Indonesia khususnya oleh kalangan santri karena di tanggal inilah sebuah resolusi jihad dicetuskan oleh salah satu ulama besar Indonesia yaitu KH. Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi terbesar yaitu Nahdhotul Ulama (NU).
Resolusi jihad adalah sebuah seruan yang ditujukan sebagai upaya jihad melawan musuh atau tentara sekutu yang berupaya untuk menjajah kembali kemerdekaan Indonesia.
Pondok Pesantren Modern dan Tahfizh Al-Qur’an Rihabul ‘Ilmi pun turut memperingati Peringatan Hari Santri Nasional, diawali dengan upacara peringatan dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menjadikan perayaan hari santri ini menjadi semakin berwarna dan penuh semangat.
Berdiri sebagai pembina upacara, pimpinan pondok pesantren Rihabul ‘Ilmi, Ustadz Bilal Fatahillah, Lc. menceritakan sejarah, pencetus dan latar belakang tercetusnya resolusi jihad, beliau juga mengobarkan semangat belajar kepada santri sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas pengorbanan para santri dan ulama terdahulu serta seluruh pejuang yang telah mempersembahkan harta, benda bahkan nyawa mereka untuk mempertahankan kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini, salah satu bentuk rasa syukur itu adalah dengan menjalankan segala perintah Allah Swt. dan rasul-Nya serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah Swt. dan rasul-Nya, “Rasulullah saw. berpesan kepada Abdullah bin ‘Abbas ra. untuk menjaga Allah Swt., apa yang dijaga? Apakah Allah perlu penjagaan? Apa makna menjaga Allah? Menjaga Allah Swt. yakni menjaga perintah-perintahnya untuk dilaksanakan, menjaga larangan-larangannya untuk dijauhkan” ucap beliau Selasa (22/10/25). Beliau menjelaskan makna menjaga perintah-perintah Allah adalah salah satunya dengan menjalankan shalat. “Di antara perintah Allah yang besar yang sangat agung adalah shalat, itu kita harus jaga karena Allah memuji orang-orang mu’min yang menjaga shalatnya sebagaimana tercantum dalam surat Al-Mu’minun ayat 9 bahwa Allah Swt mengatakan bahwa sungguh beruntung orang-orang yang beriman yang menjaga shalatnya” lanjut beliau Selasa (22/10/25). Selanjutnya beliau menjelaskan makna menjaga larangan Allah Swt. adalah diantaranya menjaga penglihatan, pendengaran dan hati. “Penglihatan dijaga untuk melihat hal-hal yang diridhoi oleh Allah Swt. Pendengaran dijaga untuk mendengarkan sesuatu yang diperintahkan dan memalingkannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah Swt. Begitu juga hati, dijaga dari berbagai penyakit hati. Karena semua akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah Swt” pungkas beliau dalam sambutannya, Selasa (22/10/25).
Semoga dengan dilaksanakannya peringatan hari santri nasional ini kita dapat diingatkan dan termotivasi kembali tentang tugas dan kewajiban kita sebagai santri dengan menjaga semua perintah Allah dengan cara melaksanakannya dan menjaga larangan-larangan Allah dengan cara menjauhinya.
Dengan mengharap ridho Allah SWT, semoga Pondok Rihabul ‘Ilmi selalu istiqomah dalam mendidik dan melahirkan santri-santri yang mampu meneruskan perjuangan para ‘alim ulama terdahulu, aamiin.
Klik dan kunjungi sosial media kami di bawah ini:
YouTube: https://www.youtube.com/@ponpesrihabulilmi4167
Instagram: https://www.instagram.com/rihabulilmi?igsh=N3Z4M3Q1b3dyMWhy
Facebook: https://www.facebook.com/share/MBQd9eaoDuSBPub1/?mibextid=qi2Omg
